Untuk peningkatan kualitas pengajaran dan pembinaan iman khususnya bagi katekumen, secara khusus Keuskupan Surabaya mulai mengeluarkan PEDOMAN SAKRAMEN INISIASI KRISTIANI 2016. Melalui pedoman yang baru tersebut, segala hal yang berkaitan dengan proses penerimaan sakramen mengalami pembaharuan, sebagai contoh: sebelum pedoman baru terbit, setiap orang boleh menerima sakramen perkawinan walaupun dirinya belum menerima sakramen krisma. Dengan pedoman yang baru, sakramen inisiasi menjadi pintu masuk menuju sakramen yang lain. Itu berarti setiap orang yang merencanakan pernikahan, wajib telah memenuhi persyaratan utama yakni telah memperoleh sakramen inisiasi penuh (baptis, ekaristi dan krisma).
Suasana penyusunan bahan pembelajaran katekumen calon baptis |
Pembaharuan bukan hanya terjadi pada aturan saja, melainkan juga pada sistem pengajaran dan bahan ajar yang dipergunakan selama pembekalan dan pembinaan. Salah satunya yang telah berlangsung pada hari Kamis 14 Juli 2016 dengan bertempat di ruang legio Paroki Hati Kudus Yesus. Pada malam tersebut Tim Katekese berkumpul dalam rangkah menyusun, mempelajari dan menggodok bahan ajar bagi katekumen calon baptis dengan berdasarpada PEDOMAN SAKRAMEN INISIASI KRISTIANI 2016. Bahan yang sedang digodok ini hanya diperuntukkan bagi pengajar bukan bagi peserta. Bahan ini diperuntukkan bagi kategori umum. Maka, apabila direncanakan untuk kaum remaja dan anak-anak, maka seorang pengajar perlu menguasai bahan dan membahasakannya ke dalam bahasa remaja dan anak-anak.
Suasana proses menyimak bahan pembelajaran katekumen calon baptis |
No comments:
Post a Comment