Saturday, July 23, 2016

MINGGU BIASA XVII TAHUN C 2016

DOA DAN PENGORBANAN

Doa adalah komunikasi dengan Allah. Kerinduan seseorang kepada Allah yang diimani, dapat dilihat dari kedekatannya dengan Allah melalui doa. Kerinduan kepada Allah merupakan tanda kepercayaan akan iman yang dimiliki. Semakin dekat relasi seseorang dengan Allah, bukan hanya semakin besar kepercayaan iman yang dimiliki, melainkan juga menambahkan tingkat kesalehannya. Allah lebih mendengarkan doa orang yang saleh. Karena doa orang yang saleh bukan hanya mementingkan dirinya sendiri, melainkan juga kepentingan sesamanya.
Itulah salah satu bentuk pengorbanan orang saleh. Dengan mendengarkan doa orang yang saleh, Allah sebenarnya mau menunjukkan betapa berbelaskasihnya Allah itu kepada manusia. Allah tidak suka menghukum manusia, justru Allah ingin mencintai dan menolong manusia. Teguran dan aneka peringatan dari Allah atas Sodom dan Gomora merupakan salah satu bentuk cara Allah mencintai manusia bukan menghukum manusia (bdk. Kejadian 18:20-32).
Semakin relasi kita dengan Allah begitu dekat, maka doa kita akan memperoleh kekuatannya. Hal tersebut dapat terjadi berkat kepercayaan dan iman. Salah satu kekuatan dari doa yaitu membawa pengampunan bagi diri kita dan sesama. Asalkan doa pengampunan itu timbul dari ketulusan hati (bdk. Kolose 2:12-14).

Doa Bapa Kami merupakan contoh doa yang patut kita gunakan. Karena di dalam Doa Bapa Kami berisi kepentingan untuk Allah dan kepentingan untuk kita manusia. Kepentingan untuk Allah tertuang dari ungkapan “Bapa Kami yang ada di surga” sampai dengan “ Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di dalam surga”. Sedangkan untuk kepentingan manusia dari ungkapan “Berilah kami rejeki” sampai dengan “Bebaskanlah kami dari yang jahat”. Kalau dilihat lebih dalam, maka kita akan menemukan ENAM PERMOHONAN di dalam Doa Bapa Kami. Inti dari keseluruhannya yaitu kita memohon agar terjadinya “Surga di Bumi” atau “Kerajaan Allah” yaitu dunia yang damai dan penuh sukacita. Apakah doa saja sudah cukup? Tentu saja perlu tindakan konkret dari diri kita sendiri dalam upaya menciptakan “Surga di Bumi” atau “Kerajaan Allah” dengan cara menciptakan kedamaian yaitu damai dengan Allah, sesama, lingkungan dan diri sendiri. Itulah semangat pengorbanan di dalam doa dan tindakan (bdk. Lukas 11:1-13). (P. Dedy.S)


No comments:

Post a Comment