MINGGU PASKAH IV TAHUN C 2016
Pada Minggu ini Gereja mencanangkan sebagai Hari Minggu Panggilan. Ketika mendengar kata “Panggilan”, kita selalu terarah kepada sosok kaum biarawan biarawati atau rohaniwan rohaniwati. Panggilan itu ada dua jenis yaitu panggilan umum dan panggilan khusus. Panggilan umum adalah panggilan hidup yang ditujukan kepada kita semua tanpa terkecuali. Sedangkan panggilan khusus merupakan panggilan yang ditujukan untuk pribadi tertentu dengan tujuan khusus tertentu pula; salah satunya adalah hidup membiara. Apapun bentuk panggilan hidup, semuanya terlahir dari Gereja kecil yakni keluarga.
Panggilan umum dan panggilan khusus sama-sama mempunyai maksud dan tujuan yang sama yakni menjalankan tugas KENABIAN yaitu mewartakan Sabda Allah, mencari domba yang hilang dari kawanan, menghadirkan Sang Kerahiman Ilahi dan membawa keselamatan kepada semua orang; agar setiap orang mengalami cinta kasih Allah (bdk. Kisah Para Rasul 13:14, 43-52).
Kita akan merasakan panggilan itu kalau kita mampu mengalami cinta kasih-Nya. Sebab Allah itu adalah sumber cinta kasih. Hanya di dalam dan bersama Allah, segala derita, kesusahan dan derai air mata dihapuskan lalu diubah menjadi kegembiraan dan kemuliaan. Maka sebagai pribadi terpanggil tugas kita perlu mengikuti Sang Gembala untuk bersama-sama kembali ke sumber hidup, menimbah kembali cinta kasih dari dalamnya lalu membawa cinta kasih itu kepada semua orang. Allah sebagai Gembala yang baik akan memimpin dan menuntun ke tempat kita melaksanakan tugas kenabian itu (bdk. Wahyu 7:9,14b-17).
Mengenal, mendengarkan, mengikuti dan setia kepada Allah sebagai Gembala Agung yang baik merupakan kewajiban kita sebagai pribadi terpanggil. Kewajiban itu dapat terlaksana jikalau ada iman dan sikap percaya kepada Allah bahwa hanya Dia yang memanggil kita dan di dalam Dia pula setiap orang memperoleh buah dari panggilan hidupnya yaitu hidup kekal (bdk. Yohanes 10:27-30). (P. Dedy.S)
Pada Minggu ini Gereja mencanangkan sebagai Hari Minggu Panggilan. Ketika mendengar kata “Panggilan”, kita selalu terarah kepada sosok kaum biarawan biarawati atau rohaniwan rohaniwati. Panggilan itu ada dua jenis yaitu panggilan umum dan panggilan khusus. Panggilan umum adalah panggilan hidup yang ditujukan kepada kita semua tanpa terkecuali. Sedangkan panggilan khusus merupakan panggilan yang ditujukan untuk pribadi tertentu dengan tujuan khusus tertentu pula; salah satunya adalah hidup membiara. Apapun bentuk panggilan hidup, semuanya terlahir dari Gereja kecil yakni keluarga.
Panggilan umum dan panggilan khusus sama-sama mempunyai maksud dan tujuan yang sama yakni menjalankan tugas KENABIAN yaitu mewartakan Sabda Allah, mencari domba yang hilang dari kawanan, menghadirkan Sang Kerahiman Ilahi dan membawa keselamatan kepada semua orang; agar setiap orang mengalami cinta kasih Allah (bdk. Kisah Para Rasul 13:14, 43-52).
Kita akan merasakan panggilan itu kalau kita mampu mengalami cinta kasih-Nya. Sebab Allah itu adalah sumber cinta kasih. Hanya di dalam dan bersama Allah, segala derita, kesusahan dan derai air mata dihapuskan lalu diubah menjadi kegembiraan dan kemuliaan. Maka sebagai pribadi terpanggil tugas kita perlu mengikuti Sang Gembala untuk bersama-sama kembali ke sumber hidup, menimbah kembali cinta kasih dari dalamnya lalu membawa cinta kasih itu kepada semua orang. Allah sebagai Gembala yang baik akan memimpin dan menuntun ke tempat kita melaksanakan tugas kenabian itu (bdk. Wahyu 7:9,14b-17).
Mengenal, mendengarkan, mengikuti dan setia kepada Allah sebagai Gembala Agung yang baik merupakan kewajiban kita sebagai pribadi terpanggil. Kewajiban itu dapat terlaksana jikalau ada iman dan sikap percaya kepada Allah bahwa hanya Dia yang memanggil kita dan di dalam Dia pula setiap orang memperoleh buah dari panggilan hidupnya yaitu hidup kekal (bdk. Yohanes 10:27-30). (P. Dedy.S)
No comments:
Post a Comment