Latar Belakang
Fokus Pastoral Keuskupan Surabaya tahun 2016 terarah kepada Paus Fransiskus yang menetapkan tahun 2016 sebagai Tahun Yubileum Agung Kerahiman, tahun Belas Kasih. Tahun Yubileum Kerahiman ini dibuka pada Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda pada tanggal 8 Desember 2015. Hari Raya ini mengingatkan kita akan tindakan Allah sejak awal sejarah umat manusia. Setelah dosa Adam dan Hawa, Allah tidak ingin meninggalkan manusia sendirian dalam pergolakan kejahatan. Maka Allah memalingkan pandangan-Nya kepada Maria yang kudus dan tak bernoda dalam kasih. Allah memilih Maria menjadi Bunda Sang Penebus manusia. Ketika dihadapkan dengan gentingnya dosa, Allah menanggapinya dengan kepenuhan kerahiman. Kerahiman akan selalu menjadi lebih besar dari dosa apapun, dan tidak ada seorangpun yang dapat menempatkan batasan kasih Allah yang selalu siap mengampuni. Tahun Yubileum akan ditutup pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada 20 November 2016, dengan rasa syukur kepada Tritunggal Maha Kudus karena telah menganugerahi masa rahmat yang luar biasa. Tahun Yubileum Belas Kasih ini dimaksudkan sebagai jalan bagi Gereja untuk membuat lebih terang misi Gereja menjadi saksi belas kasih.
Selain sebagai tahun Belas Kasih, pada tahun 2016 ini Umat Katolik Keuskupan Surabaya telah memasuki tahun ketujuh Arah Dasar Gereja Keuskupan Surabaya sebagai Tahun Komunikasi Sosial dan Anak. Seluruh program kegiatan Komsos diarahkan pada dua hal:
- Pengembangan kesadaran dan partisipasi umat dalam media komunikasi sosial.
- Pengembangan kuantitas dan kualitas orang yang terlibat dalam pastoral komunikasi sosial.
- Pembinaan dan pendampingan iman anak dan kawula muda.
- Pengembangan kuantitas dan kualitas orang yang terlibat dalam pastoral anak dan kawula muda terutama di lingkungan, wilayah dan paroki.
Umat Allah di keuskupan Surabaya dipanggil untuk bersekutu dalam kegembalaan Bapa Uskup Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Mendengarkan dan taat kepada uskup berarti taat kepada Tuhan Yesus. Tidak taat pada kegembalaan uskup berarti tidak taat pada Tuhan Yesus. ”Barangsiapa mendengarkan mereka mendengarkan Kristus; tetapi barangsiapa menolak mereka, menolak Kristus dan Dia yang mengutus Kristus.” (KGK. 862). Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono ketika ditahbiskan memiliki motto “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10) Bila kita menerima dan mendengarkan serta taat pada kegembalaan beliau, maka kita sebagai umat Allah di Keuskupan Surabaya akan mengalami hidup berkelimpahan.
Aksi Puasa Pembangunan pada tahun 2016 ini mengangkat tema “Tekun, Ulet dan Sabar Menuju Hidup Berkelimpahan “. Melalui tema ini Aksi Puasa Pembangunan mengarahkan umat dari seluruh kategori kepada tujuan yang bukan hanya untuk mempersiapkan diri masuk dalam misteri hidup (kesengsaraan dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus) yang menjadi pokok keselamatan hidup manusia, melainkan juga kepada penghayatan dan pengalaman akan kerahiman Allah yang terjadi di dalam kehidupan umat, sehingga umat terdorong untuk mewujudkan kerahiman Allah itu ke dalam praktek belaskasih kepada sesamanya seperti halnya yang dilakukannya kepada Allah sendiri. Belaskasih bukanlah berupa materi melainkan hidup yang dicurahkan sekalipun dirinya sendiri mengalami kekurangan dan keterbatasan secara ekonomi. Inilah yang menjadi cita-cita dan motto Bapa Uskup Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono.
Melalui latar belakang ini Tim APP Paroki Hati Kudus Yesus memiliki gambaran secara tertulis mengenai proses kegiatan pemanduan APP di wilayah dan lingkungan Paroki Hati Kudus Yesus Surabaya sejak persiapan sampai dengan selesainya kegiatan pendalaman APP ini. Sehingga Tim APP Paroki Hati Kudus Yesus dapat memantau proses kegiatan dan kebutuhan dana APP serta kelengkapan atau atribut yang direncanakan akan digunakan oleh setiap wilayah dalam kegiatan aksi nyata. Semoga banyak anak, umat dan OMK (Orang Muda Katolik) yang dalam masa prapaskah ini disegarkan imannya dan melakukan kebaikan-kebaikan Tuhan sehingga nama Tuhan senantiasa dimuliakan.
Ide Dasar
Aksi Puasa Pembangunan yang dilaksanakan selama masa Prapaskah merupakan jalan masuk ke dalam kenyataan keterbatasan/ kemiskinan dan pengalaman rohani yang membuahkan keteguhan iman yang bersandar pada kuasa Tuhan. Maka puasa dengan segala bentuk matiraga, merupakan tempat manusia untuk melakukan refleksi melalui game (permainan) dan diskusi bersama secara khusus bagi Orang Muda Katolik (OMK) serta sharing bersama yang diterapkan bagi kelompok dewasa dalam kelompok dan memenangkan hidup dalam kuasa Tuhan. Agar proses refleksi ini terarah, memiliki kesatuan pandang yang jelas dan dapat dievaluasi maka setiap kelompok perlu memiliki dan menggunakan buku panduan bagi pemandu pendalaman iman selama masa APP dan lembaran panduan bagi umat selama masa APP secara khusus bagi kategori dewasa.
Dalam perjalanan ARDAS Keuskupan Surabaya tahun ketujuh, umat dan OMK diingatkan dan diajak untuk mendalami motto kegembalaan Bapak Uskup Surabaya melalui ARDAS tahun anak dan komunikasi sosial serta keselarasan dengan Tahun Yubelium Kerahiman Ilahi yang dicanangkan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus, maka dirumuskanlah tema: “Tekun, Ulet, Sabar Menuju Hidup Berkelimpahan”. Melalui tema ini umat dan OMK bukan hanya dibantu untuk mengerti dan memahami akan tujuan dari motto Bapak uskup, melainkan juga diajak untuk mengalami keterbukaan hati dan berani terlibat di dalam praktek belaskasih terhadap sesamanya. Sehingga timbul dalam hati umat dan OMK semangat dan keutamaan untuk berani berkorban dalam usaha mewujudkan hidup yang berkelimpahan.
Tujuan Umum
Dengan diselenggarakannya kegiatan Sosialisasi dan pendistribusian buku panduan APP, para pemandu mampu memiliki buku pegangan dalam menyampaikan materi masa pertobatan ini sesuai dengan fokus bidang pastoral tahun 2016 terutama ARDAS ketujuh Keuskupan Surabaya yaitu: Komunikasi Sosial dan Anak.
Tujuan Khusus
Agar pemandu mampu menghantarkan umat, anak-anak dan orang muda pada:
Tujuan Umum
Dengan diselenggarakannya kegiatan Sosialisasi dan pendistribusian buku panduan APP, para pemandu mampu memiliki buku pegangan dalam menyampaikan materi masa pertobatan ini sesuai dengan fokus bidang pastoral tahun 2016 terutama ARDAS ketujuh Keuskupan Surabaya yaitu: Komunikasi Sosial dan Anak.
Tujuan Khusus
Agar pemandu mampu menghantarkan umat, anak-anak dan orang muda pada:
- Refleksi dan permenungan bahwa kerahiman yang berasal dari Allah itu jauh lebih besar dari sebuah doa.
- Refleksi bahwa hidup berkelimpahan bukanlah hanya berhubungan dengan kehidupan material-duniawi, melainkan kasih yang dibagikan.
- Menumbuhkan kesadaran baru bahwa perlunya mendampingi anak dalam melakukan komunikasi sosial.
- Meneguhkan perutusan umat dan orang muda di tengah masyarakat bahwa perjuangan mewujudkan hidup berkelimpahan merupakan perjuangan iman: terlibat dalam pewujudan kasih Allah.
Tim Pelaksana
Pelindung :
Penanggungjawab :
Konsumsi :
Registrasi dan Distribusi :
Anggota :
----- (oleh P. Dedy.S) ------
Pelindung :
- RD. Yuventius Fusi Nusantoro
- RD. Adrianus Akik Purwanto
- RD. Robertus Tri Budi Widyanto
- Bp. Agustinus Edi Antoro (Bidang Sumber)
- Bp. Hendrikus De Rosari (Bidang Formatio)
Penanggungjawab :
- Sdr. Paulus Dedy.S (Bidang Katekese)
- Sdr. Blasius Heri Dwi Tjahyono (OMK Paroki)
Konsumsi :
- Ibu Josefa Mudjilastri
- Ibu Binar
Registrasi dan Distribusi :
- Bp. Himawan
- Ibu Maria R
- Sdr. Danny
- Sdri. Margaretha
Anggota :
- Tim Katekese PHKY
- Tim OMK PHKY
----- (oleh P. Dedy.S) ------
No comments:
Post a Comment