Thursday, August 11, 2016

MINGGU XX TAHUN C 2016 - HARI RAYA MARIA DIANGKAT KE SURGA

Bunda Maria telah terpilih sebagai Bunda Kristus berkat kesucian dan ketaatannya kepada Allah. Bunda Maria terbebas dari dosa asal dan tetap suci, sehingga tidak mengalami kematian seperti yang kita alami. Dengan demikian Bunda Maria dikatakan “penuh rahmat”. Bunda Maria tetap mengalami cobaan iman dan dukacita. Namun, hatinya tetap tegar dan percaya dengan imannya hanya kepada pertolongan Allah. Karena itulah Bunda Maria diangkat ke surga dengan seluruh jiwa dan raganya. Dengan diangkatnya Bunda Maria ke surga sebenarnya mengungkapkan bahwa Bunda Maria menjadi citra dan awal bagi Gereja yang harus mencapai kepenuhannya di masa yang akan datang (bdk. Lumen Gentium 68). Secara simbolis dikatakan, bahwa Maria mengandung dengan keluhan dan penderitaan untuk melahirkan Yesus. Tetapi, seperti Kristus bangkit dan naik dengan mulia ke surga dengan membawa luka-luka sebagai tanda karya penebusan-Nya, demikian pula Maria diangkat ke surga dengan membawa keluhan dan penderitaan waktu melahirkan Puteranya (bdk. Wahyu 11:19a;12:1-6a.10b). 

Kalau dosa asal yang kita alami dikarenakan dosa warisan Adam dan Hawa, maka kedatangan Kristus sebagai Adam Baru dan kesucian Maria sebagai Hawa Baru, akan membawa kebangkitan hidup kita. Karena dosa Adam dan segenap keturunannya, Yesus harus mati, tetapi sebagai Kristus harus  bangkit. Kemenangan Kristus atas maut itulah yang juga dialami dan dimiliki oleh Maria dan kita semua. Allah Bapa telah memilih Maria sebagai Ibu Putera-Nya yang tunggal dan menyatukannya begitu erat dalam seluruh perencanaan keselamatan manusia dengan Kristus di dalam Gereja (bdk. 1 Korintus 15:20-26).

Berkat keselamatan yang kita peroleh, maka sepantasnya apabila kita bergembira dan bersukacita. Kegembiraan itu perlu juga kita wujudkan dengan berbagi rasa, iman, harapan dan kebahagiaan  dengan sesama. Sebab kita percaya bahwa Allah bukan hanya mampu membangkitkan hidup dari kandungan yang mandul, tetapi juga membangkitkan kematian (bdk. Lukas 1:39-56). Demikianlah Maria adalah model bagi kita semua, dan kenaikannya ke surga mengingatkan dan meneguhkan keyakinan dan harapan kita. Apa yang dialami Maria akan kita alami, asalkan  mau dan bersedia tetap taat dan setia seperti Maria. (P. Dedy.S)

No comments:

Post a Comment