MENJADI PENGIKUT SANG KERAHIMAN ILAHI
Setiap saat Allah sebagai Sang Kerahiman Ilahi tiada pernah berhenti mencurahkan belaskasih-Nya kepada kita dengan harapan agar kita pun mampu hidup sebagai pengikut Sang Kerahiman Ilahi yang dipenuhi semangat belaskasih kepada sesama. Kemampuan itu akan dimiliki apabila kita berani menjadi seorang pemimpin atas diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Kerelaan untuk berbagi hanya dapat terlahir dari jiwa yang penuh kerendahan hati. Hal itu mengartikan bahwa di dalam diri kita perlu membangun semangat rela berkorban. Tanpa pengorbanan, diri kita tidak akan mampu hidup berbagi dan berbelaskasih. Ketika tersadar bahwa diri kita belum mampu berbelaskasih kepada sesama, maka perlu bagi kita untuk meratapi segala kekurangan dan kelemahan tersebut, lalu bangkit berbenah diri (bdk. Zakharia 12:10-11).
Hidup sebagai pengikut Sang Kerahiman Ilahi perlu menjauhkan diri dari segala hal yang menimbulkan diskriminasi. Sebab diskriminasi merupakan pola hidup yang bertentangan dengan corak hidup sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner. Baptisan yang kita terima adalah sama, maka semangat yang kita miliki haruslah sama yaitu semangat Kristus (bdk. Galatia 3:26-29).
Ketika kita memutuskan diri menjalani hidup sebagai pengikut Sang Kerahiman Ilahi, perlu bagi kita untuk mengenal-Nya Siapa Sang Kerahiman Ilahi tersebut? Selanjutnya diri kita dituntut persyaratan utama yaitu: menyangkal diri, memikul salib hidup setiap hari dan mengikuti Sang Kerahiman Ilahi. Menyangkal diri itu berpindah dari hidup kedagingan kepada hidup dalam bimbingan Roh. Memikul salib berarti berani menderita dan selalu membangun semangat rela berkorban seperti Kristus yang berkorban untuk semua orang. Mengikut Sang Kerahiman Ilahi berarti kita berusaha mengenal-Nya dengan baik, mengenakan semangat dan keteladanan-Nya, mengikuti segala ajaran dan petunjuk-Nya, setiap saat berkomunikasi dengan-Nya dan dengan setia melaksanakan segala kehendak-Nya (bdk. Lukas 9:18-24). (P. Dedy.S)
No comments:
Post a Comment