Tuesday, May 24, 2016

HATI KUDUS YESUS PELINDUNG PAROKI

Paroki Hati Kudus Yesus merupakan Ibu bagi gereja-gereja yang lain dikarenakan di paroki ini menjadi tempat Uskup berada. Karena itulah dinamakan pula Katedral. Kalau kita menengok dan memperhatikan di dalam gereja, kita akan melihat terdapat kursi khusus; kursi itulah tempat duduk Uskup. Maka sudah seharusnya kita yang tinggal dan berada di paroki ini menjadi saluran rahmat dan doa bagi siapa saja terutama umat yang berada di lingkup Keuskupan Surabaya.

Dasar semangat untuk menyalurkan rahmat dan doa berpusat dari Hati Kudus Yesus yang selalu memancarkan kasih ke semua orang teristimewa umat yang berada di gereja-gereja lain yang jauh dari gereja induk. Itulah salah satu dari cita-cita para misionaris dengan memilih nama pelindung untuk Paroki Hati Kudus Yesus; dengan harapan, semua umat yang berada di Paroki Hati Kudus Yesus memiliki hati yang terbakar oleh semangat pelayanan kasih walau hatinya sendiri terluka. Karena itu di dalam gereja diletakkan gambar atau simbol dari Hati Kudus Yesus yang terbakar walau berduri agar melalui gambar itu, umat yang melihatnya menjadi teringat dan hidup kembali semangat pelayanannya bagi siapa saja.


Paroki Hati Kudus Yesus merayakan pesta pelindungnya setiap 19 hari setelah Pentakosta tepat Jumat Pertama. Pada tahun ini jatuh pada 3 Juni. Perayaan ini pertama kali dirayakan dan masuk dalam kalender liturgi sejak 1856. Perayaan ini tidak lepas dari pengalaman rohani atau spiritual St Margareta Maria Alacoque pada tahun 1675 yang mendapatkan penampakan kehadiran Yesus dengan menunjukkan Hati-Nya yang Maha Kudus sambil membawa pesan agar siapapun yang berdevosi kepada-Nya, Yesus akan memberikan karunia 12 janji. Atas dasar inilah, Paroki Hati Kudus Yesus menyelenggarakan DOA NOVENA HATI KUDUS YESUS yaitu Sebuah rangkaian doa yang didoakan selama 9 hari. Melalui karunia 12 janji itu, Yesus sebagai Allah mau menunjukkan betapa Maha Rahim-Nya Allah kepada umat manusia terutama mereka yang dicintai-Nya. Doa Novena ini dimulai pada 25 Mei sampai dengan 2 Juni bersama dengan perayaan ekaristi setiap jam misa dan akan mencapai puncaknya pada Jumat 3 Juni yaitu tepat pada pesta pelindung paroki dengan diselenggarakannya Misa Konselebrasi sebagai tanda sukacita Gereja yang hidup di dalam persekutuan dengan bersemangatkan HATI KUDUS YESUS.

Hati Kudus Yesus sebagai dasar yang dipakai untuk pelindung paroki juga menjadi dasar mengapa perayaan Jumat Pertama diselenggarakan. Tentu saja perayaan ini berasal dari karunia 12 janji Yesus yaitu janji ke 12 yang berbunyi "Aku berjanji demi Hati-Ku yang penuh belas kasihan, bahwa kuasa kasih-Ku akan menganugerahkan kepada mereka yang menerima Komuni pada hari Jumat Pertama selama sembilan bulan berturut-turut, rahmat pertobatan terakhir; mereka tidak akan meninggal dalam keadaan melukai Hati-Ku, pun tanpa menerima Sakramen-sakramen terakhir; Hati-Ku akan menjadi tempat perlindungan yang aman pada saat kematian mereka." Janji ini dipesankan Yesus kepada St Margareta Maria Alacoque yang diperuntukkan bagi kita semua.

Siapakah St Margareta Maria Alacoque itu? St. Margareta Maria lahir pada 22 Juli 1647 di L'Hautecourt, Burgundy, Perancis. Ayahnya bernama Claude Alacoque dan ibunya Philiberte Lamyn. Ketika masih kanak-kanak, setelah menerima Komuni Pertama pada usia sembilan tahun, Margareta sering melakukan matiraga secara diam-diam. Ketika usianya sebelas tahun jatuh sakit, menjadi lumpuh dan harus tinggal di tempat tidur selama empat tahun. Suatu hari, ia berjanji kepada Bunda Maria untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan seketika itu juga penyakitnya lenyap. Semeninggal ayahnya, ibu Margareta sering jatuh sakit, seorang bibi pindah ke rumahnya untuk mengurus keluarga Margareta. Namun mereka membuat keluarga ini menderita. Hampir setiap hari Margareta menangis dan berdoa. Ia percaya benar akan belas kasihan Allah lalu mendapatkan penghiburan besar dalam Sakramen Ekaristi. Yesus sendiri  memberinya kepekaan atas kehadiran dan perlindungan-Nya dalam penampakan kepadanya saat Ia menderita di salib. 

Ketika usianya telah mencapai tujuhbelas tahun, ibunya serta kaum keluarganya menghendaki Margareta agar segera menikah. Mereka kwatir anak-anak pengemis mulai ke kebun rumah dan diajarkan agama kepada mereka. Margareta bingung mana yang harus dipilihnya: apakah menikah dengan orang kaya agar dapat mengentas keluarganya dari kemiskinan, ataukah masuk biara. Suatu malam, ia mendapat penampakan: Yesus yang penuh luka karena didera menegur Margareta akan ketidaksetiaannya kepada-Nya setelah begitu banyak membuktikan kasih-Nya kepada Margareta.  


Akhirnya, pada 25 Mei 1667 Margareta Maria masuk Biara Visitasi di Paray-le-Monial dan pada bulan November 1672 mengucapkan kaul kekalnya. Margareta dikenal sebagai seorang biarawati yang baik dan rendah hati. Tetapi para suster yang lainnya merasa kesal karena ia seorang yang lambat dan canggung dalam bekerja. Pada tahun 1675, ia mendapat penampakan kembali yaitu Yesus menunjukkan kepadanya Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu berdarah. Yesus mengatakan kepadanya betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia dan Ia ingin agar Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus. Suatu tugas yang amat berat. Banyak orang tidak percaya bahwa Yesus menampakkan diri padanya. Sebagian malahan marah kepadanya atas usahanya menyebarkan suatu devosi baru. Hal-hal demikian membuat Margareta sangat menderita. Namun demikian ia tetap setia melaksanakan kehendak Allah.

Diilhami oleh Yesus sendiri, Margareta Maria menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Saat Jam Suci, Margareta berdoa dengan meniarap (Prostratio: mengungkapkan kerendahan diri dan kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan hati secara paling intensif) dengan mukanya mencium tanah. Ia berdoa untuk bersama-sama dengan Yesus menanggung sengsara sakrat maut yang dialami Yesus di Taman Getsemani di mana murid-murid-Nya meninggalkan-Nya seorang diri. Yesus menyatakan kerinduan hati-Nya akan kasih umat-Nya dan menunjukkan Hati-Nya Yang Mahakudus yang penuh cinta dan belaskasihan serta penyelamatan. Tuhan menetapkan hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sebagai Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Margareta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut. Devosi ini dilakukan sebagai silih atas dosa-dosa kita terhadap Sakramen Mahakudus. Yesus menyebut Margareta Maria sebagai "Murid Terkasih dari Hati Yesus Yang Mahakudus", serta pewaris semua kekayaan hati-Nya.

Cinta kepada Hati Yesus Yang Mahakudus adalah api yang membakar jiwa St. Margareta Maria, dan devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus adalah masalah yang selalu diulang-ulangnya di semua tulisannya. Yesus memberkati usaha keras dan pengorbanan Margareta. Sekarang, devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus yang indah ini telah dipraktekkan di seluruh dunia.          

St Margareta Maria Alacoque meninggal pada tanggal 17 Oktober 1690, jenazahnya tetap utuh hingga kini. Bulan Maret 1824 ia diangkat sebagai Venerabilis (Yang Pantas Dihormati) oleh Paus Leo XII, tanggal 18 September 1864 ia dinyatakan sebagai Beata oleh Paus Pius IX dan pada tahun 1920 ia dinyatakan Santa oleh Paus Benediktus XV. Pestanya dirayakan setiap tanggal 16 Oktober.

Karunia 12 Janji Yesus
  1. "Aku akan memberikan semua rahmat yang diperlukan sepanjang hidup mereka."
  2. "Aku akan memberikan damai sejahtera dalam keluarga-keluarga mereka."
  3. "Aku akan menghibur mereka dalam kesukaran-kesukaran mereka."
  4. "Aku akan menjadi tempat perlindungan yang aman sepanjang hidup mereka dan terutama saat kematian mereka."
  5. "Aku akan mencurahkan rahmat berlimpah pada semua usaha mereka."
  6. "Para pendosa akan menemukan dalam Hati Kudus-Ku sumber lautan belas kasihan yang tak terbatas."
  7. "Jiwa-jiwa yang suam-suam kuku akan dikuatkan."
  8. "Jiwa-jiwa yang kuat akan segera mencapai kesempurnaan yang tinggi."
  9. "Aku akan memberkati rumah-rumah di mana lukisan Hati Kudus-Ku ditempatkan dan dihormati. "
  10. "Aku akan memberikan kepada imam karunia menggerakkan hati yang paling keras sekalipun."
  11. "Siapa saja yang menganjurkan devosi ini, namanya akan tertulis di Hati-Ku, dan tidak akan pernah dihapuskan."
  12. "Aku berjanji demi Hati-Ku yang penuh belas kasihan, bahwa kuasa kasih-Ku akan menganugerahkan kepada mereka yang menerima Komuni pada hari Jumat Pertama selama sembilan bulan berturut-turut, rahmat pertobatan terakhir; mereka tidak akan meninggal dalam keadaan melukai Hati-Ku, pun tanpa menerima Sakramen-sakramen terakhir; Hati-Ku akan menjadi tempat perlindungan yang aman pada saat kematian mereka." (P. Dedy.S)

No comments:

Post a Comment