Saturday, March 19, 2016

MINGGU PALMA MINGGU SENGSARA

MINGGU PALMA TAHUN C 2016
 
Pada hari ini Minggu, 20 Maret seluruh umat Katolik merayakan Minggu Palma sebagai pembuka pekan suci menuju Paskah. Saatnya bagi semua orang memasuki Retreat Agung dalam merenungkan penderitaan, sengsara dan kematian-Nya dalam karya keselamatan. Perayaan ini untuk mengenang kembali kedatangan Yesus masuk Yerusalem sebagai tujuan utama dalam misteri karya keselamatan.
Kedatangan-Nya dielukan sebagai raja yang bukan memerintah dengan tangan besi melainkan dengan damai dan belaskasih. Supaya kita yang mengalami damai dan belaskasih-Nya mampu memberikan penghiburan dan pertolongan bagi sesama terutama yang menderita (bdk. Yesaya 50:4-7).

Daun palem merupakan lambang damai, pujian dan kemuliaan serta  kemenangan atas dosa dan kematian. Kemenangan itu diperoleh berkat penghambaan diri Yesus sebagai Hamba Penderita yang rela berkorban bagi seluruh umat manusia. Maka kita pun perlu menjadi serupa dengan Kristus yang menghambakan diri di hadapan Allah dan rela berkorban bagi sesama (bdk. Filipi 2:6-11).

Pada Minggu Palma, Gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Hal ini nampak dari setiap pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma yang dimaksudkan agar umat tidak hanya mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib, agar umat juga mempunyai kekuatan dalam menolak kekerasan dengan kelembutan hati,  memiliki kewibawaan terutama dalam memberikan pengampunan dan belaskasih terhadap sesama (bdk. Lukas 22:14-23:56). (P. Dedy.S)


No comments:

Post a Comment