
Hukum dan ketetapan diberikan Allah bukan untuk membatasi kebebasan manusia, melainkan untuk menunjukkan bukti kehadiran dan kasih Allah yang membawa setiap pribadi menuju kekudusan hidup. Hidup di dalam kedagingan dan hidup di dalam kasih sangatlah bertentangan. Hidup dalam kedagingan berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebaliknya hidup di dalam kasih, akan menyejahterakan semua manusia. Karena itu diperlukan kemauan untuk menanggalkan kepentingan diri yang semata-mata hidup di dalam kedagingan, lalu beralih ke dalam hidup yang didasari oleh kasih dan kekudusan (lihat. Roma 13:11-14a).
Apapun dapat digunakan Allah sebagai tanda-tanda kehadiran-Nya; salah satunya adalah unsur alam termasuk lingkungan dan ragam peristiwa. Alam, lingkungan dan ragam peristiwa dapat memberikan tanda kedatangan Allah yang memberi pengajaran, mengasihi maupun menegur manusia. Maka tugas manusia yaitu mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya dengan menjaga hati, pikiran dan tingkah laku. Jangan sampai diri manusia berdalih dengan mengatakan belum atau tidak siap, ketika Allah hadir melalui tanda-tanda tersebut (lihat. Matius 24:37-44). (P. Dedy.S)
No comments:
Post a Comment