Saturday, May 14, 2016

PENTAKOSTA AWAL PERGERAKAN GEREJA

Hari ini Minggu 15 Mei Gereja merayakan Hari Raya Pentakosta. Pentakosta bukan hanya bermakna turunnya Roh Kudus dalam rupa lidah api, melainkan juga hari kelima puluh. Dikatakan hari kelima puluh karena dihitung sejak Hari Raya Paskah. Seperti halnya para murid yang menantikan curahan Roh Kudus di dalam diri dan hidup mereka, kitapun selama lima puluh hari pula diajak bertekun di dalam doa, ulet di dalam kebajikan dan pengajaran serta bersabar di dalam pengharapan sambil menantikan curahan Roh Kudus. Bahkan selama sembilan hari kitapun telah berdoa Novena Roh Kudus yang bertujuan memohon karunia Roh Kudus Allah untuk diri kita dan perkembangan Gereja. Inilah merupakan warisan Gereja Perdana (Gereja Para Rasul) yang dilanjutkan secara turun temurun. Ini pula yang dikatakan tradisi para rasul. Peristiwa ini menjadi tanda kelahiran Gereja. Maka dengan pencurahan Roh Kudus, hidup kita dituntun oleh Allah bukan diri sendiri; sehingga kita dimampukan untuk menjadi saksi dan pewarta kebenaran (bdk Kisah Para Rasul 2:1-11).


Karena Roh Kudus telah dicurahkan ke dalam diri kita, maka sudah selayaknya bila kita hidup di dalam Roh, bukan lagi hidup di dalam kedagingan diri yang sarat dengan ragam perbudakan dosa. Melalui gerakan Roh itu, kita dimampukan hidup sebagai anak-anak Allah yang membawa terang dan misi belaskasih dari Allah Sumber Kerahiman ke semua orang; agar setiap orang mengalami damai dan kembali memuji Allah (bdk. Roma 8:8-17).

Sebagai tanda bahwa kita mau hidup di dalam Roh yaitu: bersedia dibimbing dan dituntun oleh Roh, mengikuti dan menuruti perintah-Nya serta menerima segala bentuk pengajaran yang berasal dari-Nya. Semakin kita mampu mati terhadap kedagingan diri dan hidup di dalam Roh, maka kita akan dimampukan untuk memilah-milah, mana perbuatan yang berasal dari Roh dan mana perbuatan yang berasal dari kedagingan diri. Ini yang dinamakan pembedaan Roh atau discernment. Kemauan mengalami perpindahan hidup dari daging kepada bimbingan Roh merupakan bukti bahwa sesungguhnya kita mengasihi Allah dan sesama (bdk. Yohanes 14:15-16.23b-26). (P. Dedy.S)

No comments:

Post a Comment