MINGGU PRAPASKAH IV TAHUN C 2016

Dengan mengalami belaskasih Allah, berarti kita telah berdamai kembali dengan Allah, sekaligus membawa kita ke dalam perpindahan dari manusia lama yang dipenuhi dosa ke dalam manusia baru yang dipenuhi dengan kelimpahan kasih. Sebagai tanda kelimpahan, maka tugas kita sekarang mengambil bagian dalam tugas perutusan yaitu menjadi pelayan perdamaian bagi sesama. Seperti halnya Kristus mendamaikan dunia dengan darah-Nya sendiri, maka sebagai pelayan perdamaian kita pun diharapkan rela dan mau berkorban untuk sesama (bdk. 2Kor 5:17-21).
Seperti halnya pintu-pintu katedral sebagai simbol hati dan tangan Allah yang terbuka bagi kita, maka kita pun diharapkan mampu membawakah madah cinta kasih kepada sesama untuk mau kembali kepada Allah dengan hati yang diliputi penyesalan yang dalam. Namun madah cinta kasih itu harus bergema lebih dahulu di dalam hati kita, agar setiap saat kita pun dapat kembali kepada Allah dengan penuh penyesalan dan pertobatan. Madah cinta kasih akan tetap bergema dengan indahnya, jikalau kita pun mau dan bersedia membuka pintu maaf dengan penuh belaskasih bagi mereka yang bersalah kepada kita. Dengan demikian kita dapat bersama-sama menikmati hidup Ilahi yang diwarnai dengan betapa indahnya belaskasih Allah (bdk. Luk 15:1-3. 11-32). (P. Dedy.S)
No comments:
Post a Comment